Kawan Jokowi

Revolusi Mental - Salam Dua Jari

Reformasi yang mengantar kita ke Era Demokrasi telah berjalan 16 tahun, tetapi apa yang kita capai masih jauh dari yang semula di cita2 kan. Kita geram melihat tradisi2 orde baru terus berlangsung hingga sekarang, bahkan menjadi-jadi. Semua itu masih berlangsung, bahkan semakin menjadi-jadi di alam Indonesia yang katanya revormis ini.

Mengapa bisa begitu? persoalannya reformasi yang kita jalani sejak 1998 baru SEBATAS PEROMBAKAN INSTITUSI. Kita telah mengamandemen UUD 1945, membentuk sejumlah komisi independen termasuk KPK, mewujudkan otonomi daerah, memperbaiki berbagai undang-undang, serta melaksanakan pemilihan umum secara berkala.

Reformasi yang sebatas menyentuh faktor kelembagaan tidak cukup untuk mengantar kita ke arah cita-cita reformasi dan cita - cita proklamasi 1945. Hanya membangun Indonesia secara fisik, membangun gedung tinggi, jembatan, jalan tol dan sebagainya tidak akan membawa bisa masyarakan Indonesia menuju kemerdekaan yang sejati dalam keadilan dan kemakmuran.

Revolusi Mental - Salam Dua Jari

Karna itu kita harus melakukan koreksi segera, kita harus melengkapi proses reformasi yang sudah berjalan dengan revolusi mental. Dengan revolusi mental kita kikis habis mentalitas warisan orde baru, kita berantas korupsi bukan sekedar menangkapi orang2 yang korup, kita mengembangkan sistim dan budaya tidak korup. Kita harus bangun toleransi dan harmoni, kita hilangkan sifat rakus, kita kembangkan budaya dialog dalam memecahkan masalah. Kita tegakkan hukum yang adil, dan bangun institusi peradilan yang bersih, kita tutup rapat ruang gerak bagi para oportunis.

Dengan revolusi mental kita sadarkan bangsa kita yang besar ini, bahwa modal utama kita untuk mencapai kemajuan sebuah masyarakan yang adil dan makmur adalah manusia, ya.. modal utama kita adalah manusia bukan kekayaan alam, dan hanya bilamana manusia Indonesia memiliki mentalitas yang kompatibel dengan perkembangan jaman, Indonesia akan maju dan menjadi bangsa yang memimpin dan menjadi tauladan dunia. 

Manusia Indonesia harus berubah! dari besikap pasif menjadi aktif, dari pesimis menjadi optimis, daripada sekedar mengeluh lebih baik fokus pada solusi, dari malas-malasan menjadi giat bekerja, dari mudah menyerah menjadi pantang menyerah, dari berorientasi hasil menjadi berorientasi proses, dari sekedar menjadi penonton menjadi pelaku. 

Manusia Indonesia harus berdaya, untuk itu di butuhkan mentalitas baru dan kita harus menggelorakan REVOLUSI MENTAL. Jokowi, telah memulai revolusi mental ini dari dirinya sendiri, dia menjadi panutan sejak menjadi walikota solo dan kemudian gubernur Jakarta, Jokowi menunjukan sikap seorang pemimpin yang optimis dan mampu menularkan harapan. Ia adalah pemimpin yang mendengar masyarakat menawarkan solusi dan memberi bukti bahwa apa yang semula sekedar impian, harapan, keinginan bisa terwujud dengan cepat.

Jokowi memberi teladan melalui prilakunya yang sederhana, menghormati sesama manusia, mengedepankan dialog, merakyat, transparan dan apa adanya. Kini giliran kita untuk juga melaksanakan revolusi mental dalam diri masing2, kita mulai dari lingkungan terkecil, dari kelarga, lingkungan tetangga, dan lingkungan tempat bekerja menuju lingungan kota dan negara.

Kita harus menjadi manusia yang aktif! menjadi orang yang optimis, giat bekerja, tak mudah putus asa, bersedia menjalani proses demi keberhasilan yang hakiki menjadi pelaku. Revolusi mental bukan hal yang mustahil, ia bisa dan sangat bisa di terapkan dalam kehidupan sehari-hari, persoalannya apakah kita mau atau tidak? Apakah kita berani atau tidak? Jokowi sudah memberi arah dan teladan, ayo kita ikuti dan  dukung pemimpin kita. Salam Dua Jari!


0 Response to "Revolusi Mental - Salam Dua Jari"

Post a Comment